Senin, 30 Maret 2009

CABANG OLAHRAGA DAYUNG DAN PANAHAN SEBAGAI OLAHRAGA UNGGULAN PROVINSI JAMBI

Beberapa bulan yang lalu kami berkesempatan untuk ke Jakarta tepatnya di Hotel Pita Giri Jl. Palmerah No. 110 memenuhi undangan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
Dalam acara tersebut, kami mempresentasikan makalah hasil penelitian yang telah kami laksanakan.
Menarik memang fenomena yang kami temukan dilapangan. Berikut ringkasan pemaparan makalah hasil penelitiannya.
Dayung dan panahan sebagai cabang olahraga unggulan di Propinsi Jambi telah menunjukkan grafik peningkatan prestasi yang cukup baik, dan telah memberikan kontribusi terhadap perolehan medali pada lima penyelenggaraan PON terkahir serta meraih prestasi terbaiknya pada PON XVII Kaltim 2008, sebagai cabang olahraga yang memberikan kontribusinya pada prestasi olahraga di provinsi Jambi. Cabang olahraga dayung dan panahan diajukan sebagai olahraga unggulan Propinsi Jambi didasari oleh sumber daya alam Provinsi Jambi, aspek sosial budaya, kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, program kerja dan pembinaan, rekrutmen dan kompetisi, prestasi, dukungan pemerintah provinsi, dan kesejahteraan.
Cabang olahraga unggulan Propinsi Jambi sesuai dengan UUSKN No. 3 Tahun 2005 pasal 21, “Pemerintah dan pemda wajib melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya”.
Langkah konkret untuk berbuat bagi dunia olahraga dengan menjalankan amanah UU RI no 3 th 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dengan konsisten dan konsekuen dan juga PP No 16 tahun 2007 pasal 7 ayat 1 dan 3 yang menyatakan bahwa Pemprov, Pemkot, Pemkab harus membentuk dinas olahraga. Pemerintah Kabupaten/Kota wajib mengelola sekurang-kurangnya 1 cabang olahraga unggulan yang bertaraf Nasional dan Internasional.
Sumber daya alam adalah semua potensi alam Propinsi Jambi yang dapat berperan serta dalam menunjang perkembangan cabang lahraga dayung dan panahan. Propinsi Jambi banyak memiliki aliran sungai dan yang terbesar dan terpanjang adalah sungai Batanghari, masih banyak lagi sungai-sungai kecil yang bermuara di sungai Batanghari seperti sungai Batang Merangin, sungai Tungkal, sungai Batang Asai, sungai Batang Tembesi. Umumnya sungai-sungai tersebut dapat dilayari sampai jauh ke hulu dan sejak dahulu secara tradisional telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana penghubung.
Dengan banyaknya sungai yang mengaliri Propinsi Jambi membuat cabang olahraga dayung memiliki fasilitas latihan yang memadai walaupun belum memenuhi standar yang baku untuk latihan.
Selain sungai-sungai, Provinsi Jambi juga banyak memiliki danau yang tersebar di berbagai kabupaten. Danau sipin yang terletak di Kota Jambi merupakan salah satunya dan saat ini merupakan tempat latihan PODSI Propinsi Jambi selain sungai Batanghari.
Olahraga panahan tidak terlalu dipengaruhi oleh faktor sumber daya alam yang dimiliki oleh provinsi Jambi. Hal ini dikarenakan cabang olahraga panahan menggunakan sarana dan prasarana yang telah modern. Sebagai contoh untuk busur dan anak panah serta lapangan permainannya telah memiliki standar tersendiri.
Sesuai dengan pendapat Proses pembentukan kebudayaan itu terjadi karena pengaruh beberapa faktor: (1) faktor geografis, (2) kontak antara dua budaya. Atas dasar pernyataan itu perkembangan dinamik dari olahraga sangat erat kaitannya dengan faktor geografis. Faktor geografis Propinsi Jambi yang terdiri dari sungai dan danau membuat kebudayaan yang banyak berinteraksi masyarakat dengan kondisi alam seperti mendayung untuk transportasi sehari-hari, mendayung untuk mencari ikan.
Dekatnya pemukiman masyarakat dengan sungai membuat masyarakat selalu beriteraksi dengan sungai. Sehingga bukan barang aneh anak-anak di tepi sungai batanghari banyak yang bisa mendayung perahu. Karena sudah terbiasa mendayung perahu dari kecil telah menanamkan kemampuan gerak.
Keadaan kelembagaan cabang olahraga dayung dan panahan provinsi Jambi cukup baik, hal ini diketahui setelah melakukan survey dan observasi langsung dilapangan. Diketahui bahwa susunan kepengurusan masing – masing cabang olahraga tersebut telah terbentuk pada tingkat provinsi, namun masih banyak ditemukan pengurus yang tidak aktif dan sungguh – sungguh dalam menjalankan organisasi untuk mendukung peningkatan prestasi. Ditemukan pula bahwa belum terbentuknya pengurus untuk tingkat kabupaten / kota.
Dari data yang diterima dan observasi yang dilakukan ke lapangan, animo masyarakat terhadap cabang olahraga dayung ini banyak sekali peminatnya. Ini ditandai dengan tidak mencukupinya sarana untuk latihan. Alasan mereka memilih olaraga dayung, karena mereka termotivasi oleh senior mereka (Roynadi) yang telah dapat mengharumkan nama bangsa dan negara melalui olahraga pacu perahu, selain itu mereka menilai biaya yang dikeluarkan tidak sebesar cabang olahraga lainya. Kebiasaan mendayung sebagai kebiasaan sehari-hari membuat mereka merasa tidak begitu canggung bahkan terasa menyenangkan ditambah jarak latihan dengan rumah mereka tidak jauh.
Dari jumlah atlet Dayung Propinsi Jambi yang dibina Pengurus Provinsi Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Propinsi Jambi sekitar 58 orang yang terdiri Pemula 20 orang, Yunior 16 orang, Senior 22 orang. Mayoritas atlet-atlet tersebut tinggal di daerah aliran sungai (100%).
Pengprov Panahan Propinsi Jambi memiliki 55 orang Atlet yang terdiri dari Yunior A 20 Orang Atlet, Yunior B 10 Orang, Yunior C 10 orang, Senior 15 orang. Atlet yunior C Pengrop Jambi baru-baru ini juara.

Atlet panahan Jambi dibina 3 orang pelatih. 1 orang pelatih berlisensi Level Asia tenggara dan 2 orang berlisensi Nasional.

Prestasi yang diraih oleh atlet tidak terlepas dari sarana prasarana yang dimiliki, yang didalamnya berupa alat-alat yang standar dengan jumlah memadai dengan keberadaan atletnya (Bompa, 1990), serta dukungan lainya berupa fasilitas, misalnya gedung yang nyaman dan lengkap untuk latihan.
Dari hasil survey yang dilaksanakan di sekretariat Pengprov PODSI Jambi dengan alamat Kantor BAPEDALDA Kota Baru Jambi, diketahui bahwa prasarana yang dimiliki oleh Pengprov PODSI Jambi, belum memiliki kantor yang permanen.
Adapun tempat latihan Pengprov PODSI Jambi yang beralamat di Jl. Ade Irma Suryani Gang Dayung, Danau Sipin Kecamatan Telanaipura Jambi, ditemukan pula gedung yang tidak terawat serta tidak layak, kamar mandi, WC tidak berfungsi, air bersih tidak ada, listrik tidak ada, tempat latihan tidak layak dipakai dikarenakan ada kerambah milik penduduk dan tangkul, sehingga sering terjadi keributan antara atlet dayung dan nelayan sekitar Danau Sipin tempat latihan berlangsung, karena nelayan sekitar danau terganggu dalam usahanya mencari ikan.
Sekretariat dan tempat latihan Pengprov PERPANI Jambi, ditemukan pada satu tempat yaitu di stadion Tri Lomba Juang KONI Provinsi Jambi dengan alamat Jl. Halim Perdana Kusuma No. 54 Jambi. Diketahui juga bahwa segala peralatan yang berkaitan dengan keperluan sekretariat cukup memadai.
Dari hasil yang survey dilakukan di sekretariat Pengprov PODSI dan Pengprov PERPANI, diketahui bahwa program kerja kedua cabang olahraga tersebut telah memiliki program kerja, namun hanya sebatas persiapan untuk mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) atau event – event nasional dan internasional. Ditemukan juga bahwa olahraga dayung dan panahan belum pernah diikutsertakan dalam Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jambi.
Dari hasil temuan bahwa untuk kedua cabang olahraga dayung dan panahan tidak memiliki atau tidak memberikan kriteria khusus dalam rekrutmen atlet. Kebanyakan atlet yang ada adalah datang sendiri ketempat latihan serta ajakan dari teman serta dukungan orang tua.
Diketahui pula bahwa sejak berdiri sampai sekarang untuk kedua cabang olahraga dayung dan panahan tersebut, belum pernah diadakan kejuaraan baik tingkat daerah maupun nasional di provinsi Jambi.

Atlet dayung Propinsi Jambi tidak hanya mampu membawa harum nama Jambi dipentas nasional tetapi lebih dari itu mengibarkan merah putih pada setiap event olaraga internasional seperti Sea Games,asian Games, maupun kejuaraan-kejuaraan level internasional lainya. Tim dayung Jambi mulai menuai hasil kerja keras mereka. Dua emas, satu perak, dan satu perungu sukses disumbangkan para pedayung Jambi, kemarin.(PON XVII).
Tim dayung Jambi meraih juara lomba perahu naga ASEAN di Banda Bakali, Padang, Sumatra Barat, baru-baru ini. Tim Jambi mencatat waktu 3.27 menit jauh meninggalkan Tim Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Satu di tempat kedua dengan waktu 3.30. menit. Sementara tim tuan rumah Pemuda Demokrat di peringkat ketiga mencatat waktu 3.32. menit.
Dari hasil pembinaan pengurus provinsi PODSI Propinsi Jambi selama ini telah ini telah mencetak rekor prestasi yang cukup fantastis. Diantara nama-nama atlet yang telah dihasilkan Pengda PODSI Jambi seperti Roynadi medali Emas Sea Games Vietnam Kelas Cenoing, Rasima Medali Emas Sea Games Rhakon Nakasima Thailand Kelas Cenoing, Farida medali emas Sea Games Rhakon Nakasima Thailand, Rd, Iwan 2 Medali Emas Kelas Dragon Boat pada ajang Asian Beach Games pertama yang baru-baru ini dilaksanakan di Bali.
Dengan terpilihnya keempat pedayung Jambi masuk pelatnas, berarti pembinaan selama ini dilakukan Pengda PODSI Jambi telah berjalan dengan baik. Terpilihnya keempat pedayung Jambi tersebut masuk ke Pelatnas dayung untuk menghadapi Sea Games mendatang, adalah menjadi suatu kebanggan sendiri karena olahraga dayung cukup berkembang di Jambi dan prestasinyapun membanggakan.

Berikut grafik pencapaian prestasi Pengprov PODSI Jambi dalam 4 (empat) PON terakhir :
Cabang olahraga panahanpun tak kalah membanggakan prestasinya yang diukir pemanah-pemanah Jambi. Salah satu atlet terbaik Jambi pernah mewakili Indonesia pada perhelatan Olympiade Seoul Korea Selatan pada tahun 1988 dan meraih peringkat ketujuh atas nama Syafrudin Mawi. Tidak hanya itu pada tahun 2005 pemanah Jambi juara I di kejuaraan Muslim Internasional Turki atas nama Yuliana (28 tahun). Dari perhelatan PON XV Jawa Timur sampai PON XVII Kalimantan Timur cabang olahraga panahan tidak pernah absen menyumbangkan medali bagi kontingen Propinsi Jambi. Pada Pekan Olahraga Nasional XV 2 Emas, Pekan Olahraga Nasional XVI Sumatera Selatan 1 Emas, 2 Perak, 2 Perunggu, dan terakhir pada Pekan Olahraga Nasional XVII 2008 di Kalimantan Timur 2 emas, 1 Perak dan 3 Perunggu, Yuliana yang sekaligus berhasil memecahkan rekor nasional baru jarak 40 meter aduan ronde nasional dengan total nilai 265.

Berikut grafik pencapaian prestasi Pengprov PERPANI Jambi dalam 5 (lima) PON terakhir :

UU RI No 03 tahun 2005 pasal 21, “Pemerintah dan pemda wajib melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya”. Dalam UU tersebut juga ditegaskan bahwa Pemerintah kabupaten/kota wajib mengelola sekurang-kurangnya satu cabang olahraga unggulan yang bertaraf nasional dan atau internasional.
Untuk meraih prestasi olahraga dibutuhkan semangat yang tinggi dari pengurus, pelatih dengan melepaskan kepentingan pribadi, menilai dan membina Atlet secara obyektif tidak KKN. “Financial bukan segala-galanya tanpa semangat dan kerja keras. dengan keterbatasan yang ada Jambi mampu menempati urutan terbaik pada PON, semangat ini harus dipertahankan. tanggung jawab daerah terhadap pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai pengabdian terhadap masa depan generasi muda agar kelak mampu memakmurkan bumi Tuhan ini pada masa mendatang.
Untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2008 Pemerintah Daerah Propinsi Jambi mengalokasikan 9 orang dari jalur pelatih cabang olahraga unggulan Propinsi Jambi.
Pemerintah provinsi melalui KONI Jambi memberikan insentif bulanan kepada semua atlet yang berprestasi pada Kejurnas dan PON. Para atlet tersebut akan menerima insentif tiap bulannya sesuai dengan medali yang berhasil diraihnya. Bagi atlet yang merai medali pada kejurnas yang diadakan setahun sekali, maka si atlet tersebut akan menerima insentif selama satu tahun, bagi atlet peraih medali pada PON insentif yang diberikan adalah selama empat tahun atau sampai PON berikutnya. Selain itu juga bagi atlet yang masuk kedalam Pelatda (pemusatan latihan daerah), diberikan pula insentif tiap bulannya, selain penginapan, gizi atlet yang dikelola oleh KONI Jambi.
Selain itu, Sebagai ungkapan terima kasih terhadap atlet yang telah memberikan prestasi terbaik bagi provinsi Jambi pada PON XVII Kaltim 2008 yang lalu.
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Cabang Olahraga Dayung secara tradisi telah berkembang di Propinsi Jambi dan telah memberikan prestasi yang cukup membanggakan baik untuk Propinsi Jambi maupun Indonesia pada umumnya.
Sumber Daya Alam Propinsi Jambi sangat mendukung untuk perkembangan terutama cabang olahraga dayung.
Sumber Daya Manusia untuk cabang olahraga dayung di Propinsi Jambi berlimpah..
Pembinaan Cabang Olahraga Panahan Jambi tergolong baik ini di buktikan dengan prestasi atlet yunior maupun senior disetiap kejuaran yang diikuti.
Cabang Olahraga dayung dan Panahan sebagai olahraga unggulan Propinsi Jambi.

Dari hasil penelitian ini, maka dapat diberi beberapa saran kepada :
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, agar memberikan perhatian terutama berupa sarana dan prasarana latihan yang memadai.
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi, untuk lebih mengintensifkan perhatian dan pembinaan terhadap cabang olahraga dayung dan panahan sehingga dapat meningkatkan prestasi keduanya dimasa mendatang.
Pengprov PODSI Jambi dan Pengprov PERPANI Jambi, agar meningkatkan pemassalan atlet, rekrutmen atlet dan pembinaan sumber daya manusia terutama pelatih yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Atlet dayung dan panahan, agar dapat meningkatkan motivasi latihan untuk terus mengukir prestasi, baik ditingkat nasional maupun internasional.Masyarakat, dalam hal ini pengusaha, pengamat, pemerhati olahraga dan wartawan agar dapat menyumbangkan dan memberikan dorongan baik berupa moril maupun materil demi pembinaan olahraga dayung dan panahan dimasa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar